Kamu pasti terkejut mendengar berita ini, ya pada hari senin (24/07), portal internet raksasa Yahoo resmi dijual senilai Rp 62,4 Triliun atau 4,8 Milyar USD , ada apa?
Yahoo telah berjuang selama satu dekade untuk menemukan strategi yang tepat terhadap pesaing dalam search engine,media sosial, dan video. Sekarang Yahoo telah mengumumkan akhir ceritanya dengan menjual sendiri bisnis operasi perusahaannya kepada perusahaan Verizon sebesar 4,8 Milyar USD. Hebatnya penjualan ini dibayar tunai oleh Verizon!
Akuisisi ditandai dengan lepasnya perusahaan perintis asal Silicon Valley ini. CEO Yahoo yang ketujuh sekaligus terakhir ini, Marissa Mayer, dikabarkan sepakat menerima pesangon dengan nilai lebih dari 50 juta USD .
Verizon, penyedia nirkabel terbesar di Amerika Serikat, sebelumnya telah membeli AOL pada tahun lalu sebesar 4,4 miliar USD. Kabarnya, Verizon akan menyatukan Yahoo dengan AOL yang nantinya memiliki keunggulan dalam konten mobile dan teknologi periklanan dapat memanfaatkan seluruh lebih dari 140 juta pelanggan.
Kenapa dijual?
Berikut fakta yang harus kamu ketahui tentang alasan Yahoo dijual, seperti dikutip dari Newyork Times
1. Yahoo kehilangan daya kompetitif
Valuasi (nilai) perusahaan Yahoo terletak pada penggunanya, melebihi dari Google dan Facebook. Tapi selama dekadeterakhir, ia telah kehilangan pendapatan periklanan dan traffic pencarian di Yahoo Search jika dibandingkan dengan Google dan Facebook.
2. Keuntungan Perusahaan Terus Menyusut
Setelah masa-masa pertumbuhan yang luar biasa, Yahoo mengalami penurunan pendapatan setelah krisis keuangan.
Ketika Alibaba, sebuah perusahaan Cina go public pada tahun 2014 (dimana Yahoo memiliki 15 persen saham), Yahoo meraih keuntungan yang fantastis!, saking besarnya, saham Alibaba jauh lebih berharga daripada bisnis Yahoo itu sendiri, wow!.
Namun fakta yang mengejutkan pada tahun lalu, Yahoo kehilangan $4,4 miliar! hal ini karena direstrukturisasi dan valuasi dari beberapa merek seperti Tumblr, yang dibeli seharga $1 miliar pada tahun 2013.
3. Yahoo dibawah tekanan pemegang saham!
Tahun 2012, Marissa Mayer, seorang eksekutif Google pada waktu itu, akhirnya ditunjuk sebagai CEO Yahoo untuk membangun kembali perusahaan ini, menggantikan CEO sebelumnya yang telah gagal mengembangkan perusahaan Yahoo setelah tahun 2000.
Setelah Marissa ambil alih, harga saham pulih untuk tingkat yang tertinggi sejak era kebangkitan situs internet .com (1998-2000) yang pernah dialami Yahoo, namun tanpa diduga nilai perusahaan anjlok pada tahun terakhir.
Hmm.. dengan adanya akuisisi ini, apakah Yahoo dibawah Verizon bisa kembali bangkit? kita tunggu saja ya perkembangannya.
Sumber: invo
Sumber: invo
loading...
EmoticonEmoticon