2016 Google Resmi Menghadirkan Balon Internet di Ketinggian 20 KM di Atas Wilayah Indonesia


From left to right: Ririek Adriansyah, CEO of Telkomsel; Dian Siswarini, CEO of XL Axiata; Alexander Rusli, CEO of Indosat;
Mike Cassidy, VP of Project Loon; Sergey Brin, President, Alphabet Inc (foto: 
http://googleasiapacific.blogspot.co.id/)



Google Menghadirkan akses balon internet ke 100 juta penduduk Indonesia dari ketinggian 20 km di atas Bumi




Saat ini, perbandingan jumlah penduduk Indonesia yang bisa mengakses internet adalah satu banding tiga. Dan sebagian besar koneksi Internetnya pun sangat lambat, namun, mereka tetap dapat melakukan berbagai hal mengagumkan. Perusahaan startup seperti Go-Jek berhasil menyesuaikan diri dengan tantangan unik yang ada di Indonesia, dan perusahaan kecil yang bergerak pada bidang busana hijab seperti HiJup juga menggunakan Internet untuk mendefinisikan kembali pangsa pasarnya.

Bagaimana pun, mayoritas penduduk Indonesia masih belum memiliki akses Internet terutama kesempatan di bidang pendidikan, budaya, dan ekonomi. Itulah mengapa kami bangga mengumumkan bahwa tiga operator seluler di Indonesia—Indosat, Telkomsel, and XL Axiata—telah menyepakati memulai pengujian Project Loon - Internet bertenaga balon di Indonesia pada tahun 2016. Pelaksanaan pengujian ini adalah sebuah langkah penting membawa seluruh Indonesia menjadi online.

Para Petinggi Provider Indonesia

Balon Loon berfungsi sebagai menara telepon seluler terbang, mengangkasa dengan angin stratosferik di ketinggian dua kali daripada pesawat komersial, masing-masing balon ini memancarkan koneksi Internet turun ke permukaan, dan bila salah satu balon ini keluar jalur, yang baru akan menggantikannya. Project Loon dapat membantu perusahaan telekomunikasi melebarkan jaringannya, jauh tinggi di angkasa, dengan mengatasi tantangan dalam hal penyebaran peralatan dalam menyediakan konektivitas ke penjuru paling ujung sekalipun ke seluruh Nusantara, yang merupakan kepulauan sebanyak 17.000, yang terdiri dari hutan dan pegunungan.


Dalam waktu beberapa tahun ke depan, kami berharap Project Loon dapat bermitra dengan penyedia lokal untuk membangun koneksi Internet berkecepatan tinggi berbasis LTE agar dapat menghubungkan lebih dari 100 juta penduduk yang belum terhubungi—kecepatan ini baik untuk situs-web, menonton video, dan melakukan pembelian online. Dari Sabang sampai Merauke, banyak dari masyarakat ini tinggal di wilayah tanpa infrastruktur Internet yang sudah ada saat ini, jadi kami berharap Internet bertenaga-balon ini dapat suatu saat nanti membantu mereka agar memiliki akses informasi dan kesempatan yang ada di Internet.

Namun, ini bukanlah satu-satunya langkah yang dilakukan Google untuk menjadikan Internet dapat diakses dan berguna bagi masyarakat di Indonesia. Perangkat telepon Android One membantu ponsel pintar bermutu tinggi agar lebih mudah diakses di negara yang kebanyakan masyarakatnya memiliki akses pertama Internetnya di perangkat seluler. Bersamaan dengan ini, kami juga sedang bekerja untuk memudahkan penggunaan data dengan fitur seperti Search Lite, yang mempersingkat penelusuran sehingga memuat laman lebih cepat, atau denganpengoptimalan laman Internet agar data lebih sedikit ketika ada pemuatan laman. Indonesia juga merupakan salah satu negara pertama terkait para pengguna YouTube yang dapat memutar video dalam keadaan offline agar dapat ditonton di waktu kemudian saat konektivitas Internet sedang rendah atau tidak ada koneksi sama sekali.

Kami juga melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa bahasa bukanlah rintangan yang menghalangi kesempatan yang ada di Internet. Google Translate diperkenalkan untuk Bahasa Indonesia pada tahun 2008, dan belum lama kami melebarkannya ke Bahasa Sunda, sebuah bahasa yang dipakai oleh lebih dari 40 juta orang yang tinggal di pulau Jawa. 

Tidak lama lagi, kami berharap jutaan masyarakat Indonesia akan dapat menggunakan Internet secara utuh sehingga dapat membawa budaya dan bisnis mereka secara online dan mengeksplorasi dunia tanpa meninggalkan kediamannya. Dan, bagi mereka yang belum menginjakkan kakinya di negeri yang kaya budaya dan keindahan alam ini, kami mengundang Anda menggunakan Google Street View agar dapat mengeksplorasi candi-candi seperti Borobudur dan Prambanan yang sangat terkenal.


Diposting oleh Mike Cassidy, Vice President, Project Loon


loading...
Kudo Shinichi
Kudo Shinichi

Previous
Next Post »